Powered By Blogger
Google PageRank Checker

Di Dadapan Belajar Untuk Menerima Dan Diterima (samb.2) 0

Ickhel si Koin berputar | Jumat, Juni 03, 2011 | ,

Hari ke 2
Paginya aku bangun jam 5an bareng Yere,dan menuju kamar mandi untuk mandi.Setelah mandi aku melihat Yere lagi nyuci piring dsb,aku bergegas bantuin,dan setelah itu aku melihat bapak sedang kasih makan sapi yang ternyata makanannya singkong dicampur air panas dan air lagi supaya gak kepanasan airnya.Melihat kandang sapi yang ditempati 2 ekor dengan daun semangka yang berantakan membuat aku untuk merapihkannya,lalu aku mengambil sapu lidi dan merapihkan kandangnya.Setelah itu kami disuruh makan dan bersiap siap untuk kumpul di gereja .Aku dan Yere  berkumpul di bawah bareng temen Dadapan lainnya,dan naik mobil bareng pa Gaol  turun menuju Gereja.


Setelah sampai digereja  grup  dadapan  duduk ditempatnya ,dan mendengarkan tim lereng merapi berbicara dan juga romo .Satu kata yang diajarkan trlebih dulu untuk bersyukur melalui alam yaitu terima kasih,aku dan teman lainnya diajarkan untuk mengucapkan terima kasih ketika kami menghadapi nasib yang buruk.
Sungguh sulit tetapi unik untuk mengucapkan terimakasih untuk keadaan yang buruk.
Lalu kami dipandu oleh salah satu bapak tim lereng merapi (maaf lupa namanya).Dimulai dari berjalan ke sawah ,berhenti,memetik daun yang dipilih dan memberikan kesan kepada daun itu  yang artinya kita melihat masa depan itu seperti  kesan kepada daun yang kita pilih.


Lalu kami berjalan menurun, berhenti di dekat bebatuan,disitu kami diuji kekompakannya,yaitu permainan tepuk tangan agar membuat burung  ja tuh yang diumpamakan topi jatuh  agar dapat terbang kembali ,dan kami harus berhenti tepuk tangan ketika pembimbing kami memegang topi.


Setelah mendapatkan 1 korban untuk dikerjain ,kami melanjutkan perjalanan dan di damping oleh bapak lain yang akan mengadakan permainan rantai makanan,kami dibagi beberapa bagian,ada elang,ular,padi dan tkus,lalu kami saling berlarian mengejar mangsa.Disini kami diajarkan agar selalu memikirkan tindakan kami kepada alam yang jangan hanya mementingkan kepentingan bisnis saja.





Lalu kami berjalan menuju sungai ,disitu kami mau difoto,ga diduga pa Pras nyuruh kami cepat kumpul ternyata dari belakang di semprot air,jadi basah semua de..





Lalu dari situ kami melalui seungai yang hampir membawa sendalku  beberapa kali,ketika berjalan di air yang menutupi bebatuan besar,kakiku agak terbentur batu jadi agak sakit kalo di pake jalan.Lalu setelah sampai ke puncak kami diberhentikan oleh lelaki pake kain putih dan mengatakan agar mengikuti  arus sungai.lalu kami berjalan ketika berjalan kami disuruh mengikuti gerakan  lelaki memakai selendang di depan,aku mengikuti ,dan berjalan dengan lancar.Lalu kami melewarti air terjun dengan sandal di tangan,ketika aku melewati air terjun itu ,sungguh bau,dan deras sekali menimpa pundakku.




Lalu kami disuruh naik tangga keseimbangan disini kami saling membantu agar tidak terjatuh,selanjutnya kami sampai di air terjun yang ada tangga keseimbangannya juga yang jauh lebih tinggi.

Disini aku cukup menunggu giliran ,tak terlewati teman yang usil melemparkan pasir lumpur ke baju.Ketika giliranku,badanku sudah kedinginan menuju tangga keseimbangan ,aku memakai helmnya dan menaiki tangga itu.Setelah dari situ kami naik ke atas,tepatnya gorong gorong yang ada lintah dan binatang lainnya,Ketika aku berjalan di air, kakiku keram dan sungguh sangat sakit,tapi untungnya ada pak Agus (yang suka foto foto dan rekam rekam),pa Agus bantu aku untuk bisa berjalan lagi dan mencoba hilangkan rasa keram itu,setelah beberapa menit kakiku mulai enak,dan aku bersiap memasuki gorong gorong ,sebelum aku masuk, pa Gun ikutan masuk gorong gorong,rasa takut dan cemas ada karena lintah yang dibicarakan sebelumnya,ketika pa Gun masuk gorong gorong yang kecil sekali ukurannya dan sempit aku mengikuti di belakang,tapi ketika aku menuju ujung luar gorong gorong tiba tiba ada air tambahan yang membuat aku hampir tenggelam  dipenuhi air dalam gorong gorong,setelah pa Gun keluar aku cepat cepat bergegas ikut keluar mencari nafas karena musibah dadakan tadi (yang kata anak anak sih Pa Gaol ma pa Wid yang ngerjain pa Gun )hehehehehe…

Setelah melalui gorong gorong ,kami berjalan menaiki bangunan seperti pyramid mesir,lalu berjalan menuju sawah dan kembali ke Gereja.
Di Gereja aku dan Yere datang agak terlambat dengan basah kuyup dan kedinginan belum mendapat nasi Doa yang disiapkan dari sekolah ,lalu kami disuruh meminta ke bu Retno ,dan akhirnya kami dapatkan nasi Doa ,nasi yang dibungkus daun pisang yang dalamnya ada nangka ,daging ayam,dan dedaunan dengan rasa pedas sedikit.Lalu setelah itu kami dihantar pulang ke dusun naik mobil lagi.

Setelah sampai  dirumah kami disuruh mandi dulu,sesudah mandi ,iastirahat sebentar karena baru jam 2 sorean ,sedangkan activity house parent jam 3,lalu kami disuruh makan dulu,karena udah makan nasi doa,kami agak kekenyangan,dan bilang ke ibunya nanti aja,ibunya juga nawarin nasi jagung yang kemaren kami bicarakan bareng ibunya,aku dan Yere mencoba nasi jagung itu,bentuknya rapih bulat seperti cetakan mangkok,dengan warna putih seputih santen,dan rasa yang tawar,baunya agak kurang sedap(mungkin karena alami,wkkkkk)

Lalu setelah itu kami bergegas menuju pa Sukidi yang sedang bekerja bersama membangun kandang sapi.Ketika itu kami disuruh ngangkat bamboo yang panjang,aku dan Yere bekerja sama mengangkat bamboo itu baru satu dua bamboo saja tangan kami selalu bertukar tempat,cuikup banyak kami bawa bamboo dari atas ke bawah.


Lalu kami kembali kerumah karena sudah hampir sore,kami  istirahat dulu dan ketika kami istirahat,terdengar suara banyak bapa bapa diluar,cukup lama sampai ketika ibu memanggil kami untuk makan malam,sambil minta maaf ibunya karena ga ngurusin kami karena ada bapak bapak yang kerja  makan bareng di rumah,lalu kami makan ,oh ya tidak lupa disana ada 2 anjing ,1 anjing peliharaan disana kalo ga salah namanya Gotchi,yang saya ketahui dari nenek yang tinggal bareng,1 lagi anjing pa Sabar yang suka maen ke rumah,yang saya dengar dari cerita ibu.
Sudah larut malam ,setelah kami makan ,aku melihat kedua anak ibu dan teman temannya,anak yang pertama bernama Dita sudah kelas 3 SD sama seperti Kuat teman lakilaki sekelasnya,yang satu lagi Vina yang masih kecil belum sekolah,temannya laki laki yang sudah besar bernama Anto ,dia udah kelas 1 SMP,saat itu kami(aku dan Yere)mencoba berbagi ilmu yang telah kami dapatkan,kami mencoba mengajarkan matematika,bahasa inggris,IPA,dsb ke Dita,Kuat,dan Anto.
Belum lama kami mengajar ,kami dijemput oleh Albern dan Toper yang mengingatkan kami untuk sharing bareng houseparent ke rumah pa Sabar,saat itu juga aku,Yere,bersama pak Sukidi bergegas bersiap menuju rumah pa Sabar.
Setelah sampai,semua anak anak SMAK yang di Dadapan sudah kumpul ,minum,makan,bersama beberapa houseparent .Dan ada Pa Gaol,Pa Gun,Pa Rasidi,Pa Wid,yang telah duduk.Setelah beberapa menit pa Gaol bersama guru laoinnya minta ijin untuk pergi menghantarkan pa Wid dan pa Rasidi.
Saat itu kami di suruh sharing kesan tinggal bersama houseparent kami,secara bergiliran ,sampai saat bagian aku,aku menyampaikan tidak begitu jelas karena suasana haru yang meliputiku yang pada intinya aku menyampaikan bahwa “di disini Aku mendapatkan keluarga baru”.

Lalu bergantian houseparent kami yang menyampaikan kesan dan pesan,saat giliran pa Sukid ,diwakili oleh pa Sabar yang menjelaskan bahwa pa Sukid berlatar belakang tidak berpendidikan dan juga sulit untuk berbicara dan mengungkapkan bahasa Indonesia,tapi beliau mengerti pembicaraaan menggunakan bahasa Indonesia.Dari situ terjawablah pertanyaan kami ,mengapa bapak diam saja dan terlalu sering ibunya yang berbicara .
Setelah pulang sharing ,kami istirahat dan tidur. 

0 Responses So Far:

 
Free in your time Copyright © 2010 Prozine Theme is Designed by Lasantha Home | RSS Feed | Comment RSS