Powered By Blogger
Google PageRank Checker

Di Dadapan Belajar Untuk Menerima Dan Diterima 1 0

Ickhel si Koin berputar | Jumat, Juni 03, 2011 | ,

Hari pertama Live in Muntilan-Dadapan

Ketika sampai di Gubuk Selo Merapi,cuaca  turun hujan.Aku sedikit kehujanan  saat mengambil tas karena jas hujan yang terselip di tas yang disimpan dalam bus dan menuju gereja.
Digereja ,aku duduk bersama kelompok dusun yang telah ditentukan sebelumnya di bus  yang bernama dusun Dadapan.Di gereja kami disambut oleh tim lereng merapi dan romo dan pembimbing kami yang berasal dari berbagai dusun.Yang memberikan sambutan bahwa Anak Penabur di berkati karena sebelumnya hujan tidak turun turun tapi ketika  anak SMAK 1 Cirebon datang hujan turun dan juga diajarkan dan diingatkan terlebih dahulu agar selalu bersyukur.



Setelah penyambutan dan perkenalan,setiap kelompok perdusun mulai berangkat ke dusunnya masing masing.Hanya saja dusun Dadapan yaitu Dusun yang akan aku tempati belum ada jemputan,ketika itu hujan mulai reda ,malam mulai gelap,dinginnyapun mulai meningkat.
Aku cukup kesal karena menunggu lama,liat jam udah jam 6 sore.Akhirnya beberapa saat kemudian datanglah sebuah mobil bak untuk mengangkut kami ke dusun Dadapan,oh ya.. dusun Dadapan di dampingi  oleh Pa Gunawan dan Pa Gaol.Sedangkan pemandu dusun Dadapan didampingi oleh pa Sabar yang sebagai Pa Kepala Dusun.


Aku naik mobil bak bersama teman lainnya,aku dipaling pojok menjaga pintu mobil.Rasanya dingin,dan gak kebayang akan seperti ini,menahan angin malam dan melihat petir menari nari dilangit dalam malam gelap.Ketika dijalan aku melihat beberapa titik cahaya di tanah/rerumputan,ternyata itu adalah kunang kunang ,sungguh indah aku pertama kalinya melihat kunang kunang dimalam hari bercahaya.
Akhirnya sampai di dusun Dadapan,aku dan teman se houseparentku turun dan menanyakan rumah pak Sukidi ke pa Sabar,ditunjukannya yaitu berjalan nanjak dan belok ke kanan  lalu masuk gang dan rumah yang paling pojok itulah yang akan aku dan Yeremia ,tempati selama di dusun Dadapan.
Ketika aku melihat rumah yang berdiri diatas tumpukan batu yang tak rapih dan telah menyatu dengan tanah dengan halaman yang luas dan kayu kayu yang menumpuk  disamping rumahnya ,itulah rumah pak Sukidi,houseparent kami.

Lalu kami(aku& Yere) datang menghampiri pintu rumah pa Sukidi dan mengetuknya,keluarlah ,seorang bapak,dan kami menanyakan kebenaran rumah pa Sukidi,lalu disuruhnya kami masuk kerumahnya.
Ketika pertama kali aku masuk ke rumah pa Sukidi ,sungguh haru melihatnya,yang ternyata dindingnya hanya dari bilik dan kayu,dengan tanah tak berkeramik satupun.Aku pun cukup bingung melihat dalam rumahnya yang hanya ada kursi,meja,lemari,tv tak berwarna,dan dipan .Sungguh jauh dari yang kupikirkan,ternyata rumahnya benar benar sederhana.Ketika aku dan Yere masuk aku disambut baik oleh Pa Sukidi,istrinya,dan neneknya.Aku dan Yere di tunjukan langsung kamer tidur yang akan kami tempati diruang sebelah.Betapa senangnya aku ketika melihat kamar yang akan aku tempati ada bantal,selimbut,kasur,dan guling.Tapi sungguh kaget pula ketika melihat ukuran kamernya,hanya selangkah sudah berhadapan dengan kasur.

Lalu kami menyimpan barang barang dan memutuskan untuk mandi terlebih dulu,aku dan Yere ijin untuk mandi dan ditunjukannya kamer mandi diluar rumah letaknya dibawah yang hanya ada 1 bohlam dekat kandang sapi.Selagi aku menuju kamar mandi aku melewati ruang makan yang ada dibelakang kamerku ,terkejut lagi aku melihat kayu bakar dan tungku yang mereka gunakan untuk masak air.Ternyata mereka tidak terlalu menerima  teknologi yang semakin mahal.Sungguh luar biasa,dijaman sekarang masih ada yang menggunakan kayu bakar untuk masak.
Ketika aku masuk ke kamar mandi yang pintunya selalu ada kodok,aku cukup senang  karena bersih  airnya dan juga cukup lengkap selayaknya kamar mandi.Airnya bersih tapi dingin ,lebih dingin dari tempat tinggalku di Kuningan.Cukup menakutkan melihat keadaan malam yang gelap diisana karena tidak banyak cahaya .

Setelah mandi ,aku dan Yere (yang Cuma ganti pakean ma cuci muka doank ,ga mandi) kembali masuk ke rumah ,lalu aku dan Yere keluar untuk ngobrol ngobrol bersama keluarga baru kami yaitu keluarga Pa Sukidi.Aku dan Yere berkenalan dulu lalu ngobrol ngobrol mencicipi teh manis yang hangat dan beberapa makanan ringan,lalu kami disuruh makan dulu.Ketika aku mau  makan telah tersedia  tempe yang ukurannya besar,tahujuga,dan sayur labor(kalo ga salah,hehehehehe).Aku melihat makanan seadanya ,sebelumnya memang ibu nya telah memberitahu kami dulu bahwa mereka hidup seadanya ,dan tidak lupa aku menceritakan ketidaksukaanku dengan pedas ke ibunya agar makanan ga dipedesin,sama kaya pa Sukid ga suka pedes, tapi ibunya malah suka banget pedes.
Aku sebenernya ga suka makan sayur,tapi karena keadaan UGD perut udah ga nahan,aku makan sayur itu berikut tempe tahunya.

Aku dan Yere makan sambil mengobrol dengan ibu dan bapanya.Ibu dan bapa sungguh sudah berpengalaman dari tinggal sama anak yang manja sampe anak yang nakal,dari cerita itu kami berusaha untuk tidak manja dan nakal.Setelah makan Yere ngajak aku main ke rumah yang lain,aku dan Yere minta ijin untuk keluar sebentar .Kira kira waktu itu jam 9 nan sore.Aku dan Yere main ke rumah depan, rumah yang di tempati oleh Kristian S.W dan Lukito,tapi sayangnya mereka udah tidur.Jadi kami kembali kerumah dan bilang ke ibunya temennya udah tidur,jadi kami disuruh tidur  juga.Lalu kami pergi tidur ,sebelum tidur aku pake kupluk,jaket agar tidak kedinginan.Yere udah tidur ,sebelum tidur aku doa dulu,anehnya ketika aku doa agak lama ada suara yang kayak lagi ngintipin(maaf ya pa/bu kalo saya denger pembicaraannya)keheranan melihat saya duduk berdiam dan dikira lagi ngaji,(wkkkkkk..)
Setelah itu saya mencoba untuk tidur ,ketika menjelang tidur ,terdengar suara suara hewan secara bergantian,dari suara kodok,lonceng sapi,lalat,nyamuk sampe gonggongan anjing  yang memusingkan kepalaku bukan hanya karena suara suara hewan tapi juga karena gigiku sakit karena patah pada saat makan cemilan yang disuguhkan.

0 Responses So Far:

 
Free in your time Copyright © 2010 Prozine Theme is Designed by Lasantha Home | RSS Feed | Comment RSS